Selasa, 26 Mei 2009

Trik Jitu Sukses Toilet Training


Kayyisa belum nyoba latihan pipis di pispot lho, padahal duduknya dah kuat. Hehe.. akunya keenakan kalo Kay pake diapers jadi ga repot. Tapi kalo mengenalkan kata-kata "basah" atau "kering" pas ganti popok sih udah. Eh sebenarnya toilet training itu sebaiknya mulai usia berapa ya? Ada yang bilang kalo udah bisa duduk, trus ada yang bilang kalo dah 12 bulan. Wah banyak banget pendapat yang berbeda. Aku cari informasi ah...

Toilet Training merupakan bentuk pengajaran atau pelatihan pada anak oleh orang tua, dan orang-orang yang ikut berperan dalam pengasuhan sikecil. Tujuannya agar sikecil mampu mengontrol pengeluaran atau pembuangan. Menurut Rini Hildayani, Psi, M.Si Staf Pengajar Bagian Pengkembangan, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, keberhasilan toilet training tergantung kesiapan fisik, intelektual, emosional dan motivasi anak.

Ada dua cara untuk menerapkan toilet training, yaitu
  1. Langsung mengajak anak ke kamar mandi dan duduk di kloset dengan tambahan dudukan kloset khusus untuk anak.
  2. Mendudukan di atas pispot.
Tapi semua tergantung si anak, mana yang dirasakan lebih nyaman.

Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menerapkan toilet training :
  • Menggunakan boneka untuk mengajar anak urutan yang berkaitan dengan penggunaan toilet.
  • Menceritakan dan memperlihatkan gambar seorang anak yang sedang duduk di atas pispot atau kloset. Sebaiknya gambar model adalah idola anak karena si kecil biasanya meniru apa yang dilakukan idolanya.
  • Mengajarkan perbedaan "basah" dan "kering".
  • Memperhatikan perubahan ekspresi wajah atau perilaku yang biasa muncul sebelum si kecil BAK atau BAB. Misalnya terdiam, muka memerah disertai mata melotot, badan bergidik, dan mengejan.
  • Begitu tanda-tanda itu muncul, segera ajak anak ke pispot atau kloset.
  • Mengenali waktu-waktu anak biasa BAK atau BAB dan mengajaknya ke kamar mandi atau duduk di pispot di saat-saat tersebut.
  • Melatih anak duduk di pispot atau kloset kurang lebih 10 menit agar terbiasa duduk di atasnya. Bisa terjadi ketika latihan ini si anak BAK atau BAB.
  • Seringkali si anak mengatakan ia BAK atau BAB setelah keluar di celana. Orang tua bisa mengajarkan anaknya dengan mengatakan "Nanti kalau pipis Ade udah mau keluar, bilang Ibu ya. Kita ke kamar mandi, baru pipis".
  • Kepada anak yang dianggap "sudah besar", dapt ditambahkan kata-kata "Kakak kan sudah besar, jadi kalau mau pipis, bilang Ibu ya".
  • Untuk menahan anak tidak BAK atau BAB di lantai setelah ia mengatakan keinginannya buang air, orang tua bisa mengajaknya berimajinasi.Misalnya "Ayo, 'kran' airnya jangan dibuka dulu ya...tunggu...tunggu sebentar lagi...". Ketika si kecil sudah duduk di pispot atau kloset baru katakan "Ayo sekarang 'krannya' boleh dibuka".
  • Jika anak terbangun di malam hari, ajak ia pipis di pispot atau kloset.
  • Sebaiknya memberi reward setiap kali anak berhasil BAK atau BAB di pispot atau kloset.
Pada umunya di usia 2 tahun si anak mulai dapat menerapkan toilet training lebih baik. hal ini dikarenakan pertumbuhan anak semakin matang, khusunya perkembangan otot dan kemampuannya mengungkapkan segala sesuatu secara verbal.
Apabila di usia ini si kecil masih juga belum mampu menerapkan toilet training dengan baik, sebaiknya orang tua mengevaluasi penyebabnya. Jika sampai usia tertentu anak belum juga bisa menahan BAK atau BAB, bisa jadi dibutuhkan bantuan profesional.





3 komentar:

Anonim mengatakan...

klo pakek kloset jongkok gmana?

Ketika senja on 13 Maret 2012 pukul 21.40 mengatakan...

kalau pakai kloset jongkokk gimana ngajarinya?

Unknown on 20 Desember 2017 pukul 21.17 mengatakan...

wah makasih infonya, saya mau mulai mengajari anak pakai pispot nih hehe.

 

Followers

About Me

Saya adalah fulltime Mommy yang ingin berbagi cerita tentang tumbuh kembang putri tercinta Kayyisa Naura Firdaus.

Kayyisa Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino