Minggu, 24 Mei 2009

Bayi Kuning (Jaundice Neonatorum)


" Maaf bu, bayinya tidak boleh dibawa pulang dulu karena kuning ", itulah kata-kata bidan yang merawat Kayyisa. Setelah 3 hari dilahirkan, Kay dites darah dan hasilnya kadar bilirubin sebesar 9,02 mg/dl jadi kata bidan itu Kay harus diberikan fototerapi. Waktu itu aku sedih banget, "apa sih bayi kuning itu, penyebabnya apa, apa yang salah?"

PENGERTIAN

Ikterus: (jaundice) adalah warna kekuningan pada kulit dan selaput mata.
Neonatorum: adalah bayi baru lahir.

Ikterus neonatorum (bayi baru lahir berwarna kuning) adalah kondisi munculnya warna kuning di kulit dan selaput mata pada bayi baru lahir karena adanya bilirubin (pigmen empedu) pada kulit dan selaput mata sebagai akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah (hiperbilirubinemia). Hampir 60% bayi yang baru lahir akan terlihat kuning pada minggu pertama setelah mereka lahir. Sekitar 5-10% dari mereka membutuhkan penanganan khusus karena kadar bilirubinnya yang secara signifikan tinggi, sehingga dibutuhkan fototerapi. Jadi tidak semua bayi kuning bisa diobati hanya dengan menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Ada juga yang perlu dirawat inap di rumah sakit untuk menjalani beberapa terapi. Menurut dr. Dewi Murniati, Sp.A., rekomendasi dirawat inap akan diberikan bila bayi terdeteksi memiliki kadar bilirubin di atas ambang normal.

JENIS KUNING

1. Ikterus neonatus fisiologis (hiperbilirubin karena faktor fisiologis)

  • Gejala normal dan sering dialami bayi baru lahir. Meski begitu, orang tua harus tetap waspada. Bisa saja di balik itu terdapat suatu penyakit.
  • Terjadi pada 2-4 hari setelah bayi lahir, dan akan "sembuh" pada hari ke-7.
  • Penyebabnya organ hati yang belum "matang" dalam memproses bilirubin.
2. Ikterus neonatus patologis (hiperbilirubin karena faktor penyakit atau infeksi)
  • Misalnya akibat virus hepatitis, toksoplasma, sifilis, malaria, penyakit/kelainan di saluran empedu atau ketidakcocokan golongan darah (rhesus).
  • Biasanya disertai suhu badan yang tinggi (demam) atau berat badan tak bertambah. Feses bayi yang seperti tanah liat dan urine-nya yang berwarna gelap sehingga pakaian bayi menjadi kuning.
  • Ditandai dengan tingginya kadar bilirubin walau bayi sudah berusia 14 hari.

PARAMETER BAYI DINYATAKAN KUNING

  • Bayi yang lahir cukup bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 12,5 mg/dl (miligram perdesiliter darah).
  • Bayi yang lahir kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl.
  • Jika kemudian kadar bilirubin diketahui melebihi angka-angka tersebut, maka ia dikategorikan hiperbilirubin.

BAGAIMANA TERJADINYA BAYI KUNING

  • Bilirubin merupakan zat hasil pemecahan hemoglobin (protein sel darah merah yang memungkinkan darah mengangkut oksigen). Hemoglobin terdapat dalam eritrosit (sel darah merah) yang dalam waktu tertentu selalu mengalami destruksi (pemecahan). Proses pemecahan tersebut menghasilkan hemeglobin menjadi zat heme dan globin. Dalam proses berikutnya, zat-zat ini akan berubah menjadi bilirubin bebas atau indirect.
  • Dalam kadar tinggi bilirubin bebas ini bersifat racun; sulit larut dalam air dan sulit dibuang. Untuk menetralisirnya, organ hati akan mengubah bilirubin indirect menjadi direct yang larut dalam air.
  • Tetapi organ hati sebagian bayi baru lahir belum dapat berfungsi optimal dalam mengeluarkan bilirubin bebas tersebut. Barulah setelah beberapa hari, organ hati mengalami pematangan dan proses pembuangan bilirubin bisa berlangsung lancar.
  • Masa "matang" organ hati pada setiap bayi tentu berbeda-beda. Umumnya, pada hari ketujuh organ hati mulai bisa melakukan fungsinya dengan baik. Tapi ada juga yang menyebutkan organ hati mulai bisa berfungsi pada usia 10 hari.

Bayi kuning tidaklah sama dengan hepatitis, meskipun pada bayi dengan hepatitis salah satu gejalanya adalah kuning. Pada bayi dengan hepatitis selain gejala kuning tidak biasa terjadi pada minggu pertama kelahiran juga yang terjadi adalah peningkatan kadar 'bilirubin direk' (langsung). Secara klinis warna kuning ini sulit dibedakan.

PENGOBATAN

1. Terapi Sinar (fototerapi)

  • Dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal.
  • Bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati.
  • Berupaya menjaga kadar bilirubin agar tak terus meningkat sehingga menimbulkan risiko yang lebih fatal.
  • Sinar yang digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu neon dengan panjang gelombang tertentu. Lampu yang digunakan sekitar 12 buah dan disusun secara paralel. Di bagian bawah lampu ada sebuah kaca yang disebut flexy glass yang berfungsi meningkatkan energi sinar sehingga intensitasnya lebih efektif. Sinar yang muncul dari lampu tersebut kemudian diarahkan pada tubuh bayi. Seluruh pakaiannya dilepas, kecuali mata dan alat kelamin harus ditutup dengan menggunakan kain kasa. Tujuannya untuk mencegah efek cahaya berlebihan dari lampu-lampu tersebut.
  • Pada saat dilakukan fototerapi, posisi tubuh bayi akan diubah-ubah; telentang lalu telungkup agar penyinaran berlangsung merata.
  • Rata-rata dalam jangka waktu dua hari si bayi sudah boleh dibawa pulang.
  • Efek samping bayi mengalami dehidrasi karena malas minum. Sementara, proses pemecahan bilirubin justru akan meningkatkan pengeluarkan cairan empedu ke organ usus. Gerakan peristaltik usus meningkat dan menyebabkan diare.
2. Terapi Transfusi
  • Jika setelah menjalani fototerapi tak ada perbaikan dan kadar bilirubin terus meningkat hingga mencapai 20 mg/dl atau lebih.
  • Kelebihan bilirubin dapat menimbulkan kerusakan sel saraf otak (kern ikterus). Menyebabkan beberapa gangguan perkembangan. Misalnya keterbelakangan mental, cerebral palsy, gangguan motorik dan bicara, serta gangguan penglihatan dan pendengaran.
  • Darah bayi yang sudah teracuni akan dibuang dan ditukar dengan darah lain.
  • Bila dengan sekali tukar darah, kadar bilirubin sudah menunjukkan angka yang menggembirakan, maka terapi transfusi bisa berhenti. Tapi bila masih tinggi maka perlu dilakukan proses tranfusi kembali.
  • Efek samping yang bisa muncul adalah masuknya kuman penyakit yang bersumber dari darah yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi.
3. Terapi Obat-obatan
  • Misalnya, obat phenobarbital atau luminal untuk meningkatkan pengikatan bilirubin di sel-sel hati sehingga bilirubin yang sifatnya indirect berubah menjadi direct.
  • Obat-obatan yang mengandung plasma atau albumin yang berguna untuk mengurangi timbunan bilirubin dan mengangkut bilirubin bebas ke organ hati.
  • Biasanya terapi ini dilakukan bersamaan dengan terapi lain, seperti fototerapi.
  • Jika sudah tampak perbaikan maka terapi obat-obatan ini dikurangi bahkan dihentikan.
  • Efek sampingnya adalah mengantuk. Akibatnya, bayi jadi banyak tidur dan kurang minum ASI sehingga dikhawatirkan terjadi kekurangan kadar gula dalam darah yang justru memicu peningkatan bilirubin.
4. Menyusui dengan ASI
  • Bilirubin juga dapat pecah jika bayi banyak mengeluarkan feses dan urin. Oleh karena itu bayi harus mendapatkan cukup ASI. Karena ASI memiliki zat-zat terbaik bagi bayi yang dapat memperlancar buang air besar dan kecilnya.
  • Pemberian ASI juga harus di bawah pengawasan dokter karena pada beberapa kasus, ASI justru meningkatkan kadar bilirubin bayi (breast milk jaundice). Di dalam ASI memang ada komponen yang dapat mempengaruhi kadar bilirubin.
5. Terapi Sinar Matahari
  • Merupakan terapi tambahan.
  • Caranya, bayi dijemur selama setengah jam dengan posisi yang berbeda-beda. Seperempat jam dalam keadaan telentang, misalnya, seperempat jam kemudian telungkup.
  • Lakukan antara jam 7.00 sampai 9.00. Inilah waktu dimana sinar surya efektif mengurangi kadar bilirubin.
  • Hindari posisi yang membuat bayi melihat langsung ke matahari karena dapat merusak matanya. Perhatikan pula situasi di sekeliling, keadaan udara harus bersih.

Sumber: balita-anda.com



1 komentar:

ateh75 on 26 Mei 2009 pukul 20.03 mengatakan...

Wah info yg sangat bagus niih !

 

Followers

About Me

Saya adalah fulltime Mommy yang ingin berbagi cerita tentang tumbuh kembang putri tercinta Kayyisa Naura Firdaus.

Kayyisa Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino