Hari ini Kay pulang ke rumah setelah beberapa hari nginap di rumah Kakek dan Nenek. Ketika baru datang di rumah Nenek, Kay merengek-rengek terus minta aku gendong karena tidak mau digendong orang lain mungkin Kay belum biasa atau belum kenal sama lingkungan yang baru. Tapi setelah beberapa menit, dia mulai mau main, teriak-teriak sambil ketawa-ketawa. Syukur deh ternyata Kay bisa adaptasi dengan cepat.
Kalau dibandingkan dengan saudara yang seumuran Kay, dia termasuk cepat bicara (capetang kalau bahasa sundanya). Mama..mama.., mamam..mamam (kalau aku udah siap nyuapin dia makanan), apalagi kalau memanggil ayahnya Yah..yah... jelas banget kedengarannya. Banyak lagi kata-kata pendek yang bisa Kay ucapkan.
Perkembangan bahasa dan bicara seorang bayi dari hari ke hari akan mengalami kemajuan, tetapi untuk setiap anak tidak akan persis sama pencapaiannya. Ada yang cepat berbicara ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Sebaiknya ibu dapat membantu perkembangannya dengan cara memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak.
Pada usia bayi 0-2 bulan, sering-seringlah mengajak mereka berkomunikasi pada segala suasana, pada saat menidurkan, menyusui, memakaikan baju. Berbicaralah dengan intonasi yang lembut, dan jangan mengabaikan tangisannya, karena itulah cara mereka berkomunikasi untuk yang pertama kalinya.
Pada usia 2-6 bulan, sering-seringlah mengajak mereka berbicara dengan menggunakan intonasi yang berbeda-beda, dan juga ekspresi wajah yang menyenangkan. Ajaklah mereka menyanyikan lagu-lagu yang berirama riang dan lakukanlah berulang-ulang, dan jangan lupa untuk mengajak mereka bercanda.
Pada usia 6-12 bulan, berbicaralah dengan kata-kata yang sederhana dengan intonasi dan pengucapan yang jelas, karena kelak mereka akan menirukannya. Berbicaralah sambil diikuti gerakan, agar mereka lebih mudah memahami arti kata dan korelasinya. Kenalkan pula mereka dengan berbagai macam suara, suara binatang, pesawat, mobil, dan lain sebagainya.
Pada usia 12-18 bulan, berikanlah pilihan kepada mereka, tawarkan warna baju yang ingin dipakai, pilihan makanan yang diinginkan. Jangan lupa untuk mengajak mereka membaca, bacakan buku cerita sederhana yang mempunyai banyak gambar dan warna-warna yang cerah, sambil mengajak mereka bermain peran.
Hal-hal diatas selain dapat menstimulasi anak, tentunya akan menjadi kegiatan yang menyenangkan antara orangtua dan anak.
(sumber : InfoAnak.com)
Kalau dibandingkan dengan saudara yang seumuran Kay, dia termasuk cepat bicara (capetang kalau bahasa sundanya). Mama..mama.., mamam..mamam (kalau aku udah siap nyuapin dia makanan), apalagi kalau memanggil ayahnya Yah..yah... jelas banget kedengarannya. Banyak lagi kata-kata pendek yang bisa Kay ucapkan.
Perkembangan bahasa dan bicara seorang bayi dari hari ke hari akan mengalami kemajuan, tetapi untuk setiap anak tidak akan persis sama pencapaiannya. Ada yang cepat berbicara ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Sebaiknya ibu dapat membantu perkembangannya dengan cara memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak.
Pada usia bayi 0-2 bulan, sering-seringlah mengajak mereka berkomunikasi pada segala suasana, pada saat menidurkan, menyusui, memakaikan baju. Berbicaralah dengan intonasi yang lembut, dan jangan mengabaikan tangisannya, karena itulah cara mereka berkomunikasi untuk yang pertama kalinya.
Pada usia 2-6 bulan, sering-seringlah mengajak mereka berbicara dengan menggunakan intonasi yang berbeda-beda, dan juga ekspresi wajah yang menyenangkan. Ajaklah mereka menyanyikan lagu-lagu yang berirama riang dan lakukanlah berulang-ulang, dan jangan lupa untuk mengajak mereka bercanda.
Pada usia 6-12 bulan, berbicaralah dengan kata-kata yang sederhana dengan intonasi dan pengucapan yang jelas, karena kelak mereka akan menirukannya. Berbicaralah sambil diikuti gerakan, agar mereka lebih mudah memahami arti kata dan korelasinya. Kenalkan pula mereka dengan berbagai macam suara, suara binatang, pesawat, mobil, dan lain sebagainya.
Pada usia 12-18 bulan, berikanlah pilihan kepada mereka, tawarkan warna baju yang ingin dipakai, pilihan makanan yang diinginkan. Jangan lupa untuk mengajak mereka membaca, bacakan buku cerita sederhana yang mempunyai banyak gambar dan warna-warna yang cerah, sambil mengajak mereka bermain peran.
Hal-hal diatas selain dapat menstimulasi anak, tentunya akan menjadi kegiatan yang menyenangkan antara orangtua dan anak.
(sumber : InfoAnak.com)
0 komentar:
Posting Komentar