Tampilkan postingan dengan label olah tubuh bayi usia 6-12 bulan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label olah tubuh bayi usia 6-12 bulan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Juni 2009

Yoga Bagi Si Bayi


Salah satu olah tubuh yang cocok untuk bayi usia 6-12 bulan adalah YOGA. Jadi siapa bilang kalau hanya cocok untuk orang dewasa. Sikecil pun boleh dan bisa beryoga. Manfaatnya pun banyak, tak kalah dari yoga orang dewasa.

Kebersamaan ibu dengan si kecil ketika beryoga bermakna sangat dalam. Saat-saat nyaman ketika beryoga bersama Anda, tidak hanya memebuat tubuh bayi sehat dan bugar, tetapi si kecil pun tumbuh menjadi anak yang bahagia dan percaya diri. Untuk memperaktekannya, Anda butuh seorang pelatih khusus yang handal.

MANFAAT YOGA BAGI SI BAYI

PERSIAPAN MELAKUKAN YOGA

  • Lakukan dalam ruangan yang bersih bebas dari debu.
  • Sirkulsi ruangan lancer, tidak panas dan pengap.
  • Ruangan tenang, tidak ada suara berisik dari luar.
  • Iringi dengan music tenang.
  • Gunakan alas lembut atau matras.
  • Beri bayi pakaian yang nyaman, yang tidak menghambat geraknya.

PERLU DIPERHATIKAN

  • Jangan lakukan yoga bila si kecil sedang sakit.
  • Tunda yoga bersama bayi bila ia sedang tidak mood.
  • Jangan lakukan yoga saat bayi lapar, atau sesaat sesudah makan.


Sumber : Bayi Sehat & Terawat-Seri Ayahbunda

Rabu, 03 Juni 2009

Baby Gym Posisi Tengkurap


Senam bayi (baby gym) merupakan latihan untuk membantu stimulasi pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf dan motorik bayi. Melalui baby gym, kedekatan (bonding) antara ibu dan si kecil akan semakin kuat.

Gerakan senam bayi sehat berikut ini bisa dilakukan oleh anak berusia 2-8 bulan. Sebaiknya dilakukan sesuai dengan kemampuannya secara bertahap dan meningkat. Contohnya, jika si bayi belum bisa menopang tubuhnya dengan tangan (seperti pada foto 2.b) gerakan senam seperti itu tidak diutamakan. Cukup memperkenalkannya saja dengan mengangkat si bayi sebentar sambil berat tubuhnya ditumpukan sepenuhnya pada kita. Kalau sudah berusia 5 bulan, umumnya ia sudah kuat menopang bobot tubuhnya sendiri. Dengan begitu kita boleh membagi beban berat badannya ke kedua tangannya.

Untuk bayi berusia 2-4 bulan setiap gerakan senam masing-masing hanya perlu dilakukan 4 kali. Selanjutnya, jika usia bayi sudah menginjak usia 4-6 bulan, masing-masing gerakan dilakukan sebanyak 6 kali, dan meningkat menjadi 8 kali ketika usianya 6-8 bulan.

CARA SENAM DENGAN POSISI TENGKURAP

Dilakukan dengan lembut dan lakukan masing-masing gerakan sebanyak 4 kali.


1a. Tengkurapkan bayi, letakkan kedua tangannya di depan dengan tumpuan kedua sikunya. Setelah duduk bersimpuh, letakkan tangan kita di samping pinggangnya. Keempat jari kita berada di bawah badannya, sedangkan ibu jari di atas/pinggang bagian belakang.




1b. Angkat bayi dengan kedua tangan kita hingga posisi tangannya lurus menyangga/menopang badannya. Lalu turunkan kembali.





2a. Masih dalam posisi yang sama, pegang dengan lembut tapi kokoh kedua kaki bayi tepat di batas pergelangan kakinya.







2b. Angkat kaki bayi hingga sejajar dengan kepala kita dan posisikan ia melayang di hadapan kita.








2c. Turunkan secara perlahan. Usahakan ia mencoba menopang badannya dengan kedua tangannya, sebelum ia kembali ke posisi tengkurap.








3a. Pegang kakinya dari arah luar tepat di atas mata kaki. Posisi tangan bayi tetap di depan menyangga dada dengan sikunya.

3b. Tekuk kaki bayi ke dalam (seperti gerakan renang gaya dada), kemudian kembali ke posisi semula.







4. Dengan cara memegang yang sama, rapatkan kedua kaki bayi dengan punggung telapak kakinya menyentuh matras sementara kakinya tetap lurus. Lalu lakukan gerakan membuka kaki bayi ke arah luar dengan posisi kaki anak tetap lurus. Putar sedikit kakinya supaya mata kaki bagian dalam bisa menempel ke matras saat kaki berada pada posisi membuka.



Sumber : Nakita-Panduan Tumbuh Kembang Anak

Selasa, 02 Juni 2009

Senam Bayi (Baby Gym)


Sejalan dengan semakin kokohnya tubuh dan kemampuan bayi, olah tubuh yang bisa dilakukan lebih beragam. Untuk bayi usia 6-12 bulan, akan senang bila diajak senam (baby gym), yoga, dan berenang.

SENAM BAYI (BABY GYM)

Awalnya senam bayi diterapkan sebagai salah satu cara rehabilitasi bagi bayi-bayi yamg mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya bayi yang terancam menderita kelumpuhan dapat dicegah dengan latihan senam sejak bayi. Tapi dalam perkembangannya, senam bayi diperluas dan diterapkan sebagai latihan untuk membantu stimulasi pertumbuhan perkembangan sistem syaraf dan motorik bayi-bayi yang sehat dan normal.

Melalui baby gym, kedekatan (bonding) antara ibu dan si kecil akan semakin kuat. Secara umum persiapan yang dilakukan sebelum melakukan baby gym sama dengan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pijat bayi.

MANFAAT BABY GYM

  • Menguatkan otot-otot dan persendian.
  • Meningkatkan perkembangan motorik.
  • Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh.
  • Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.
  • Meningkatkan ketahanan tubuh.
  • Meningkatkan kemampuan dan keterampilan fungsi tubuh.
  • Meningkatkan kewaspadaan.
  • Memperkuat interaksi antara orang tua dan bayi.
  • Mempelancar peredaran darah dan menguatkan jantung.


SYARAT MELAKUKAN BABY GYM

  • Si kecil berusia minimal 3 bulan.
  • Anak dalam keadaan sehat.
  • Otot kepala dan leher bayi sudah kuat.
  • Anak tidak menderita kelainan bawaan, demam, diare, kejang-kejang, atau penyakit lain yang disarankan dokter tidak melakukan banyak aktivitas.
  • Si bayi tidak dalam keadaan lapar.
  • Anak sudah selesai makan satu jam lalu.
  • Jangan memaksa si kecil melakukan posisi dan gerakan tertentu.
  • Pada waktu melakukan baby gym sebaiknya anak sudah tidak memakai baju.

SAAT TEPAT MELAKUKAN BABY GYM

  • Pada pagi hari
  • Dilakukan satu atau dua kali dalam sehari.
  • Lama melakukan 5-10 menit.

CARA MELAKUKAN BABY GYM

  1. Membuka dan Menyilangkan Tangan

    Senam si kecil dimulai dengan gerakan pemanasan. Caranya dengan berlatih menyilangkan tangan. Letakan ibu jari tangan Anda pada telapak si kecil. Dengan segera ia akan menggenggamnya. Buka kedua lengannya, setelah itu, bawa kedua lengannya ke depan dada, lalu silangkan. Buka lagi, lalu silangkan kembali. Gerakan inijuga berguna untuk menguatkan otot lengan dan punggung. Lakukan hingga 4 hitungan.

  2. Mendorong Kaki

    1. Setelah pemanasan, senam dilanjutkan dengan gerakan yang melatih otot kaki terutama di bagian paha. Letakkan ibu jari Anda pada telapak kaki si kecil. Luruskan kakinya, kemudian, dorong kakinya secara perlahan dan lembut ke arah perut. Lakukan hingga hitungan ke empat, bergantian antara kaki kiri dan kanan.


3. Membuka dan menutup kaki

Secara perlahan-lahan, bukalah kedua kaki si kecil. Tak perlu diluruskan. Lalu tangkupkan kedua kakinya sehingga kedua lutut menempel. Ulangi hingga 4 hitungan. Gerakan ini berguna untuk menguatkan otot-otot seluruh kaki.




4. Mengangkat badan

Gerakan mengangkat badan berguna untuk memperkuat otot leher dan punggung. Pegang kedua tangan si kecil pada bagian lengan hingga siku. Kemudian tarik kedua tangan secara bersamaan hingga bagian atas tubuh si kecil terangkat. Tidak perlu menarik tinggi-tinggi. Rebahkan lalu angkat kembali. Ulangi hingga 4 hitungan.

5. Mengangkat Pinggul dan Pantat

Taruh telapak tangan kiri Anda di bagian belakang leher si kecil untuk menyangga lehernya, tangan kanan taruh di daerah pinggul dan pantat. Setelah itu, dengan telapak tangan kanan, dorong pinggul si kecil ke arah atas sehingga pinggul dan pantatnya terangkat. Mendorongnya pun tidak perlu dilakukan tinggi-tinggi. Gerakan ini dapat memperkuat otot-otot di daerah perut, pinggul dan pantat.

6. Berguling ke samping

Si kecil yang sudah belajar tengkurap akan menyukai gerakan ini. Ia pun dapat melatih otot perut, pinggang dan pahanya supaya kuat. Pegang kedua kaki si kecil dengan tangan Anda. Setelah itu, dengan bantuan tangan Anda, gulirkan ia ke samping kiri dan kanan secara bergantian.



7. Bermain dengan guling

Dengan bantuan ayah, si kecil akan bermain dengan menggunakan guling. Gunakan guling besar yang cukup padat namun tetap empuk. Tengkurapkan sikecil di atasnya secara vertikal.Ayah memegang tangan si kecil. Ibu memegang pinggang si kecil. Setelah itu,ayah atau ibu, dengan tangannya yang bebas, menggulirkan guling ke arah depan sedikit saja. Lalu mundurkan kembali. Lakukan gerakan maju mundur ini berulang-ulang.


8. Pendinginan

Akhirnya si kecil selesai bersenam. Badan pun menjadi segar. Lakukan pendinginan setelah selesai bersenam agar otot-otot menjadi rileks kembali. Lakukan gerakan pemijatan.Tengkurapkan si kecil, pijat lembut bagian pinggang, pantat, paha dan kakinya dengan cara menekan-nekan dengan tangan Anda.


Sumber:Bayi Sehat & Terawat( Seri Ayahbunda) dan tablod Nakita




Selasa, 12 Mei 2009

Tips belajar berenang buat si kecil


Tidak perlu ragu untuk mengajari bayi Anda berenang, karena baginya air bukan merupakan sesuatu hal yang baru. Selama dalam kandungan , ia biasa “berenang” di dalam cairan ketuban. Sebenarnya bayi mulai bisa diajarkan berenang ketika dia berusia 4-5 bulan. Biasanya di usia ini kepala bayi sudah tegak, sudah mulai bisa belajar duduk karena otot punggung dan tulang-tulang belakang mulai menguat. Tetapi bila Anda ragu, Anda bisa mulai mengajarkan si kecil berenang setelah ia berumur 6 bulan, ketika ia sudah duduk dengan baik. Pada saat mandi, Anda dapat mengenalkan air pada si kecil. Untuk bayi usia 0-6 bulan, waktu maksimal untuk latihan berenang pertama kali sebaiknya tidak lebih dari 10 menit. Untuk latihan kedua dan seterusnya bisa sekitar 30 menit.

Berikut ini tips untuk mengajari bayi Anda berenang, yaitu :
* Ajarkan si kecil menahan napas.

* Terbiasa berendam, yang secara bertahap ditingkatkan dengan menyelam beberapa saat. Pada latihan ini biasanya si kecil mengerahkan ilmu menahan napas yang suda ia kuasai.

* Mengapung. Walaupun kemampuan ini terjadi secara alami ketika ia berada di alam air, Anda tetap harus mengasahnya. Caranya, telungkupkan tubuh si kecil di permukaan air.

* Mendorong tubuhnya sehingga meluncur ke depan.

* Membalikkan tubuhnya.

* Ajarkan kombinasi kemampuan untuk mendorong tubuh di permukaan air dan kemampuan membalikkan tubuh.

Hore...Senangnya Berenang


Hore...berenang lagi! (mungkin itu kata-kata yang Kay ucapkan kalau dia dah pintar bicara). Hari minggu kemarin aku dan suamiku mengajak Kay berenang lagi. Mukanya keliatan seneng banget pas aku mulai masukin dia ke kolam. Kaki dan tangannya langsung digerak-gerakan, kucupruk kucupruk hehe...lucu... Dia lebih lincah dibandingkan waktu bererang dulu, kayanya karena banyak anak-anak yang berenang, teriak kencang sambil ketawa-ketawa. Setelah Kay kelihatan cape, aku membawanya naik dari kolam, mandi trus ganti baju. Tidak lama kemudian dia tertidur pulas dipangkuanku. Mungkin karena kecapean.

Mengajarkan Kayyisa berenang adalah pengalaman yang mengasyikkan, dan Kay pun sangat menyukainya. Berenang merupakan salah satu gerak refleks bayi sejak lahir. Setelah "berenang" selama 9 bulan di air ketuban dalam kandungan, tak mengherankan bila bayi bisa dengan mudah
beradaptasi di dalam air begitu ia lahir ke dunia. Pada awal-awal bulan setelah kelahirannya, ia akan menjadi seorang "perenang" alami. Bayi lahir dengan 'refleks menyelam", yang maksudnya adalah ketika kepalanya terendam air, dia akan dapat langsung menahan napasnya. Refleks ini akan hilang saat bayi berusia 12-18 bulan. Bayi akan lebih dulu bisa berenang di dalam air sebelum ia bisa mengapung di permukaan.

Banyak sekali manfaat mengajarkan berenang pada bayi, diantaranya berenang sangat baik untuk melatih kaki dan tangan si kecil, serta membantu menguatkan jantung, paru-paru dan sistem pernapasannya. Selain itu, banyak ibu merasa seolah-olah mendapatkan "bonus" setelah mengajak bayi mereka berenang, karena si kecil menjadi lebih mudah makan dan tidur.

Jadi jangan takut untuk mengajak bayi Anda berenang, Selamat bersenang-senang.........

Sabtu, 25 April 2009

Berenang pertamaku


Hari ini Kay berenang lho!.. Bareng Kaka, Teteh, Ua, Nenek, Kakek, pokoknya lengkap deh...tapi sayang banget Ayah ga ikut karena sakit flu jadi ditinggal di rumah. Baru pertama kali ibu ajak Kay berenang, sebenernya dari dulu pengen ngajak Kay berenang tapi belum sempet berenang eh udah pilek duluan. Mukanya Kay kelihatan seneng banget, kakinya dan tangannya digerak-gerakin, sampai bunyi kucupruk kucupruk... He he lucu deh ngeliatnya..

Emang sekarang Kay dah mulai seneng main air, setiap mandi ga mau diangkat dari bak mandinya. Kalau waktunya tidur pun kadang agak-agak susah pengennya main terus. Kay suka main ciluk ba lho ma ibu.

Seringkali aku bingung dengan jenis permainan yang baik untuk Kay. Berdasarkan artikel yang aku baca jenis permainan yang baik untuk si kecil sangat tergantung pada tahapan tumbuh-kembang anak. Selama bermain digunakan oleh anak sebagai alat untuk mengenal dunianya dan ia menggunakan keterampilan tertentu, itulah petunjuk yang bisa Anda gunakan untuk memilih jenis aktivitas permainan buat si kecil. Misalnya, jika si kecil Anda yang berusia 3 bulan sedang memperkuat keterampilan meraih sebuah obyek maka sediakan mainan dengan ukuran besar dan lembut. Jika saat berusia 12 bulan ia belajar sebab-akibat, mainkan permainan petak umpet di bawah meja kursi.

Berikut ini beberapa panduan jenis permainan yang mungkin akan menarik minat si kecil:

* Bermain Sosial. Mengajak si kecil berinteraksi dengan Anda dan orang lain sangat penting di tahun pertama kehidupannya. Bayi yang baru lahir sangat senang diajak tersenyum, ditatap, dan diajak tertawa. Bayi yang dengan usia lebih tua, menikmati permainan, misalnya ‘Ciluk Baa’ atau ‘Raba-Raba Tubuh’

* Bermain dengan Obyek. Menggunakan obyek tertentu bermain sentuh, goyang, cicipi, buang dan tekan akan membuat bayi usia usia 4-10 bulan riang gembira.

* Bermain Pura-Pura. Gunakanlah benda-benda yang familiar untuk memainkan ini. Misalnya, menggunakan mobil-mobilan yang dijalankan di rumput, atau menggunakan sisir sebagai gagang telepon untuk menelepon ayahnya. Ini merupakan permainan imajinasi yang disukai oleh anak-anak usia 12 – 21 bulan.

* Bermain Simbol. Jenis permainan ini umum dilakukan pada anak usia 2 tahun. Ajak mereka memanfaatkan kotak sepatu bekas untuk dibuat menjadi bus sekolah atau ajak mereka menggigit gelang-gelang warna yang dianggap sebagai donat.

* Bermain Peran. Di usia 30-36 bulan, si aktor cilik sudah bisa diberi peran utama dalam memainkan sandiwara ‘dokter-pasien’, ‘guru-murid’ atau ‘Pak Polisi-nenek tua’.

(Sumber: Anmum.com, InfoAnak.com)
 

Followers

About Me

Saya adalah fulltime Mommy yang ingin berbagi cerita tentang tumbuh kembang putri tercinta Kayyisa Naura Firdaus.

Kayyisa Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino