Tampilkan postingan dengan label penyakit balita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyakit balita. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 Juli 2009

Autisme atau Autistic Spectrum Disorder (ASD)


Autisme atau ASD (Autistic Spectrum Disorder) merupakan gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan sangat bervariasi (spektrum). Autisme bukan suatu penyakit, jadi lebih pas disebut "penyandang" dibandingkan "penderita". Berdasarkan data para ahli disebutkan bahwa penyandang ASD anak lelaki lebih banyak dibandingkan anak perempuan.

Ciri-ciri anak autis

  1. Mengalami kesulitan berbahasa, terlambat berbicara atau sama sekali tidak berbicara. Apabila bisa berbicara, seringkali tidak bisa menggunakan kata-kata dengan benar atau dengan arti yang lazim.
  2. Lebih suka sendiri. Tidak bisa melakukan interaksi seperti layaknya anak-anak dengan teman sebaya.
  3. Sangat sensitive terhadap cahaya, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa (lidah).
  4. Tidak dapat berimajinasi dalam bermain, refleksnya kurang / tidak bersikap spontan.
  5. Ada yang aktif (hiperaktif) tapi ada juga yang pasif (pendiam). Kadang-kadang marah tanpa alasan (tantrum). Sangat menaruh perhatian pada suatu benda yang disukai (obsesi) dan bisa sangat agresif pada orang lain atau dirinya sendiri. Sulit mengubah kegiatan rutin karena sangat suka terhadap kegiatan rutinitas.

Penyebab anak autis

Belum dapat disimpulkan penyebabnya, ada yang mengemukakan bahwa autisme disebabkan oleh makanan yang salah atau lingkungan yang tercemar logam berat. Ada pula yang menyebutkan penyebab autisme adalah genetika, teori kelebihan Opoid, teori Gluten-Casein (celiac), teori zar darah penyerang kuman ke myelin, teori infeksi karena virus vaksinasi (MMR dan thierosal atau bahan pengawet dari merkuri), teori paparan aspartame, teori kekurangan vitamin dan mineral nutrisi tertentu, serta teori Orphanin Protein.

Cara Penanganan anak autis

Setiap individu autis merupakan individu yang unik dan berbeda, sehingga terapinya pun harus bersifat individual dan disesuaikan dengan umur, fase perkembangan dan gejala ditemukan. Contoh terapi-terapi yang biasa diberikan adalah terapi ABA (applied Behaviour Analysis), SI/OT (Sensory Interration/Occupational Therapy), BT (Biomedical Treatment), Floortime-DIR Therapy, RDI dan masih banyak terapi yang lain.

Penggunaan obat harus atas petunjuk dokter, biasanya hanya ditunjukan untuk menghilangkan gejala yang sangat mengganggu, misalnya hiperaktif atau self-injurious yang sangat berbahaya, karena anak mencoba menyakiti atau merusak dirinya sendiri dengan membenturkan kepala ke tembok atau ke lantai.

Diagnose dini dan peran aktisf orang tua sangat penting untuk mempermudah penanganan serta membantu dokter untuk menentukan terapi yang tepat.

Sumber : Parents Indonesia

Sabtu, 04 Juli 2009

Autisme dan Imunisasi


Isu mengenai imunisasi penyebab autisme sampai saat ini masih diperbincangkan. Thimerosal sebagai zat pengawet dalam vaksin yang dituding sebagai penyebabnya. Thimerosal atau dikenal juga dengan istilah mercurothiolate dan sodium2-ethylmercuriothiobenzoate banyak digunakan pada vaksin untuk mencegah pengembangbiakan jamur atau bakteri selama proses manufacturing yaitu saat proses pembuatan, pengemasan, pengiriman, penyimpanan dan penggunaan.

Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa thimerosal yang terdapat pada vaksin mengandung etilmerkuri yang melibihi ambang batas, dan kelebihan itu tidak dapat ditoleransi oleh tubuh sebagian anak sehingga menjadi berbahaya kemudian menimbulkan autisme pada anak.

Padahal, thimerosal yang telah digunakan sejak tahun 30-an hingga kini masih dianggap paling efektif membunuh virus, jamur atau bakteri pada vaksin. Dan sampai sekarang WHO pun masih mengakuinya sebagai zat yang aman. Berdasarkan sejarah, vaksinasi telah menyelamatkan banyak generasi dan memperpanjang kemungkinan hidup seseorang. Dengan vaksinasi, kemungkinan penularan penyakit juga dapat diperkecil.

Deteksi autis pada bayi

Autis pada bayi bisa diketahui sejak usia beberapa bulan setelah kelahirannya, yaitu melalui perkembangan sosial-emosionalnya yang mengalami distorsi atau penyimpangan. Misalnya, saat menyusu ASI, tubuhnya akan kaku, sehingga sering si Ibu merasa seperti memeluk benda, entah guling, sebatang kayu atau bungkusan. Jadi tidak ada ikatan sosial-emosional.

Si bayi pun tak berespon apa-apa saat diajak bercanda atau berbicara. Bila menangis, tangisannya pun tak jelas disebabkan apa. Jika ada kontak mata, matanya mungkin terlihat kosong tak bermakna. Tetapi bila ada gejala itu saja, kita tidak bisa langsung menyebutnya bayi autis. Perlu bantuan dokter untuk membantu diagnosis. Dan diagnosisnya pun tidak bisa sekali saja, perlu beberapa kali kunjungan dan pengamatan sebelumnya. Bahkan waktu kunjungannya pun harus cukup pajang karena pengamatannya tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu beberapa menit saja.

Sumber : Perawatan Di Tahun Pertama - Nakita

Kamis, 02 Juli 2009

Tips Atasi Demam Pada Si Kecil


Setiap orang tua pasti akan khawatir apabila si kecil demam. Karena selama demam anak jadi rewel. Tubuh dikatakan demam bila suhu tubuhnya melebihi 37,50C. Normalnya, suhu tubuh manusia berkisar antara 36 -37,50C . Suhu tubuh balita mudah meningkat bukan hanya karena adanya kuman yang masuk tetapi juga akibat kegiatan sehari-harinya seperti melompat, berlari-larian di terik matahari.

Sebenarnya munculnya demam merupakan reaksi atau mekanisme tubuh untuk bertahan dalam menghadapi masuknya benda asing atau kuman penyakit (virus, bakteri atau parasit) ke dalam tubuh. Adakalanya demam disertai dengan menggigil, kondisi ini terjadi akibat kuman yang masuk kedalam tubuh mengeluarkan racun.

Selama kondisi si kecil bagus, mekanisme pertahanan tubuhnya tertentu akan berjalan baik. Anak pun tidak harus diberi obat. Untuk kasus tertentu demam seperti berpola. Misalnya, suhu tubuh anak naik pada malam hari, atau suhu tubuh naik beberapa hari kemudian turun lagi, lalu selang beberapa hari naik lagi. Dokter dapat menentukan sumber penyakit anak dengan mempelajari gaya demam ini.

Walaupun demam yang terjadi dalam tubuh ada tujuannya, bukan berarti bisa diabaikan. Bila si anak demam disebabkan masuknya virus, biasanya setelah 2 atau 3 hari demam sudah turun. Tapi bila sampai lebih dari 3 hari demam tidak hilang, sebaiknya si kecil dibawa ke dokter. Suhu tubuh anak sangat tinggi, misalnya 390C, si kecil harus segera di bawa ke dokter. Suhu yang tinggi tersebut bisa menandakan terjadinya infeksi yang cukup berat. Apabila suhu tubuh yang sangat tinggi terus menerus akan menyebabkan anak menderita dehidrasi dan kejang, terutama bagi anak dengan riwayat kejang dalam keluarga. Kejang yang terlalu lama menyebabkan gangguan pada otak.

Tips atasi demam pada anak

  • Pantau suhu tubuh secara berkala dengan menggunakan thermometer khusus untuk anak.
  • Beri cairan yang banyak untuk menghindari dehidrasi.
  • Konsumsi gizi seimbang, untuk memperkuat daya tahan tubuh anak.
  • Cukup beristirahat, tidak melakukan gerakan fisik yang melelahkan.
  • Perhatikan sirkulasi ruangan. Jangan sampai pengap dan tidak ada aliran udara, tapi juga jangan terlalu banyak angin masuk dalam ruangan.
  • Beri obat penurun demam, bila suhu tubuh anak melebihi 380C. Pemberian obat harus dihentikan bila suhu tubuh kembali normal.
  • Kompres air hangat, terutama bila suhu tubuh anak mencapai 390C. Kompres bisa diletakan di dahi, perut atau lipatan ketiak, serta paha. Air hangat membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar dan membuka pori-pori tubuh sehingga penguapan terjadi lebih cepat.
  • Kenakan baju katun yang menyerap keringat. Bila anak menggigil, beri selimut atau kaus kaki, tetapi segera lepaskan kembali bila menggigilnya hilang.
  • Segera bawa ke dokter, bila demam tidak juga turun atau si kecil terlihat begitu menghawatirkan.

Sumber : Ayahbunda

Senin, 22 Juni 2009

Mengatasi Mata Juling (Strabismus) pada Si Kecil


Eh mata si kecil koq juling ya?... selain mengganggu penglihatan, mata juling pun mengganggu penampilan. Tapi jangan cemas hal ini bisa di atasi koq…

Strabismus atau Mata Juling adalah salah satu gangguan mata. Bila mata bekerja normal, kedua bola mata akan bekerja sama dalam memandang suatu objek, sesuai dengan perintah otak. Tetapi apabila mata juling, kedua bola mata tampak tidak searah dan tidak memiliki kesatuan titik pandang. Sehingga mengakibtakan kedua mata akan memandang suatu objek menjadi ganda atau dua bayangan
(diplopia).

Pada bayi, kadang-kadang koordinasi pergerakan bola matanya masih belum bekerja sempurna. Bila hal ini terjadi pada si kecil, Anda tidak bisa langsung memvonisnya bermata juling. Namun, harus terus dipantau apakah ini sementara atau menetap. Bila menetap harus segera diatasi karena bisa menimbulkan gejala Lazy Eyes alias mata malas.

Lazy Eyes ( amblyopia) adalah gangguan penglihatan tanpa didapat kelainan organik pada mata. Penyebabnya adalah kelainan mata yang menyebabkan gangguan penglihatan yang signifikan, misalnya juling, katarak, atau gangguan refraksi. Bila gangguan penglihatan tersebut terjadi pada usia dimana masih terjadi proses pembentukan kualitas tajam penglihatan (di bawah usia 9 tahun), maka tajam penglihatan yang dihasilkan menjadi tidak normal, sehingga penyebabnya harus dicari dan segeraa ditangani .

Jenis-jenis mata juling

  • ESOTROPIA, yaitu satu bola mata memandang lurus kedepan sementara mata lain ke arah hidung, atau kedua mata melihat kea rah hidung.
  • EXOTROPIA, yaitu mata yang satu memandang lurus ke depan sementara mata lainnya memandang lurus kea rah telinga, atau kedua mata melihat kea rah telinga.
  • HIPOTROPIA, yaitu mata yang satu memandang lurus ke depan sementara yang lainnya ke arah bawah.
  • HIPERTROPIA, yaitu mata yang satu memandang lurus ke depan sementara yang lainnya ke arah atas.

Mata juling bisa menimpa anak laki-laki maupun perempuan. Penyebabnya sangat beragam, antara lain karena:

  • Faktor bawaan.
  • Ketidakseimbangan otot dan saraf mata yang mengatur pergerakan mata (kelainan otot atau saraf mata).
  • Adanya gangguan perbedaan ketajaman penglihatan antara kedua mata. Misalnya, satu mata menderita katarak.
  • Kelainan refraksi (memakai kaca mata).
  • Stoke (pecahnya pembuluh darah di otak), sehingga bagian otak yang mengendalikan pergerakan mata menjadi terganggu.
  • Kanker mata.

Untuk membantu Anda, kasus mata juling yang disebabkan faktor bawaan (congenital) dan kelainan otot atau saraf mata bisa terlihat sejak anak berusia 6 bulan. Caranya, perhatikan bila si kecil melirik, bola matanya tidak akan sampai ke ujung. Hal ini terjadi karena mata tidak bisa bergerak ke segala arah dengan leluasa. Sedangkan bila julingnya bukan bawaan sejak lahir (acquired) akan muncul sendiri setelah anak berusia 6 bulan.

Sebaiknya Anda membawa si kecil ke dokter apabila ia memandang suatu benda, tapi kedua matanya itu melihat dengan arah yang berlawanan. Dokter akan melakukan terapi setelah mengetahui pasti penyebab kasus mata juling, jadi terapinya bisa bermacam-macam.

Misalnya, bila julingnya disebabkan gangguan refraksi (memakai kaca mata minus tinggi), maka posisi abnormal pada bola mata terkadang dapat kembali menjadi normal dengan mengoreksi kelainan refraksinya. Bentuk kaca mata bisa berlensa spheris, silinder atau prisma tergantung keperluannya. Bila peril doketr akan melakukan pembedahan.

Sumber : Ayahbunda

Minggu, 24 Mei 2009

Bayi Kuning (Jaundice Neonatorum)


" Maaf bu, bayinya tidak boleh dibawa pulang dulu karena kuning ", itulah kata-kata bidan yang merawat Kayyisa. Setelah 3 hari dilahirkan, Kay dites darah dan hasilnya kadar bilirubin sebesar 9,02 mg/dl jadi kata bidan itu Kay harus diberikan fototerapi. Waktu itu aku sedih banget, "apa sih bayi kuning itu, penyebabnya apa, apa yang salah?"

PENGERTIAN

Ikterus: (jaundice) adalah warna kekuningan pada kulit dan selaput mata.
Neonatorum: adalah bayi baru lahir.

Ikterus neonatorum (bayi baru lahir berwarna kuning) adalah kondisi munculnya warna kuning di kulit dan selaput mata pada bayi baru lahir karena adanya bilirubin (pigmen empedu) pada kulit dan selaput mata sebagai akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah (hiperbilirubinemia). Hampir 60% bayi yang baru lahir akan terlihat kuning pada minggu pertama setelah mereka lahir. Sekitar 5-10% dari mereka membutuhkan penanganan khusus karena kadar bilirubinnya yang secara signifikan tinggi, sehingga dibutuhkan fototerapi. Jadi tidak semua bayi kuning bisa diobati hanya dengan menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Ada juga yang perlu dirawat inap di rumah sakit untuk menjalani beberapa terapi. Menurut dr. Dewi Murniati, Sp.A., rekomendasi dirawat inap akan diberikan bila bayi terdeteksi memiliki kadar bilirubin di atas ambang normal.

JENIS KUNING

1. Ikterus neonatus fisiologis (hiperbilirubin karena faktor fisiologis)

  • Gejala normal dan sering dialami bayi baru lahir. Meski begitu, orang tua harus tetap waspada. Bisa saja di balik itu terdapat suatu penyakit.
  • Terjadi pada 2-4 hari setelah bayi lahir, dan akan "sembuh" pada hari ke-7.
  • Penyebabnya organ hati yang belum "matang" dalam memproses bilirubin.
2. Ikterus neonatus patologis (hiperbilirubin karena faktor penyakit atau infeksi)
  • Misalnya akibat virus hepatitis, toksoplasma, sifilis, malaria, penyakit/kelainan di saluran empedu atau ketidakcocokan golongan darah (rhesus).
  • Biasanya disertai suhu badan yang tinggi (demam) atau berat badan tak bertambah. Feses bayi yang seperti tanah liat dan urine-nya yang berwarna gelap sehingga pakaian bayi menjadi kuning.
  • Ditandai dengan tingginya kadar bilirubin walau bayi sudah berusia 14 hari.

PARAMETER BAYI DINYATAKAN KUNING

  • Bayi yang lahir cukup bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 12,5 mg/dl (miligram perdesiliter darah).
  • Bayi yang lahir kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl.
  • Jika kemudian kadar bilirubin diketahui melebihi angka-angka tersebut, maka ia dikategorikan hiperbilirubin.

BAGAIMANA TERJADINYA BAYI KUNING

  • Bilirubin merupakan zat hasil pemecahan hemoglobin (protein sel darah merah yang memungkinkan darah mengangkut oksigen). Hemoglobin terdapat dalam eritrosit (sel darah merah) yang dalam waktu tertentu selalu mengalami destruksi (pemecahan). Proses pemecahan tersebut menghasilkan hemeglobin menjadi zat heme dan globin. Dalam proses berikutnya, zat-zat ini akan berubah menjadi bilirubin bebas atau indirect.
  • Dalam kadar tinggi bilirubin bebas ini bersifat racun; sulit larut dalam air dan sulit dibuang. Untuk menetralisirnya, organ hati akan mengubah bilirubin indirect menjadi direct yang larut dalam air.
  • Tetapi organ hati sebagian bayi baru lahir belum dapat berfungsi optimal dalam mengeluarkan bilirubin bebas tersebut. Barulah setelah beberapa hari, organ hati mengalami pematangan dan proses pembuangan bilirubin bisa berlangsung lancar.
  • Masa "matang" organ hati pada setiap bayi tentu berbeda-beda. Umumnya, pada hari ketujuh organ hati mulai bisa melakukan fungsinya dengan baik. Tapi ada juga yang menyebutkan organ hati mulai bisa berfungsi pada usia 10 hari.

Bayi kuning tidaklah sama dengan hepatitis, meskipun pada bayi dengan hepatitis salah satu gejalanya adalah kuning. Pada bayi dengan hepatitis selain gejala kuning tidak biasa terjadi pada minggu pertama kelahiran juga yang terjadi adalah peningkatan kadar 'bilirubin direk' (langsung). Secara klinis warna kuning ini sulit dibedakan.

PENGOBATAN

1. Terapi Sinar (fototerapi)

  • Dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal.
  • Bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati.
  • Berupaya menjaga kadar bilirubin agar tak terus meningkat sehingga menimbulkan risiko yang lebih fatal.
  • Sinar yang digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu neon dengan panjang gelombang tertentu. Lampu yang digunakan sekitar 12 buah dan disusun secara paralel. Di bagian bawah lampu ada sebuah kaca yang disebut flexy glass yang berfungsi meningkatkan energi sinar sehingga intensitasnya lebih efektif. Sinar yang muncul dari lampu tersebut kemudian diarahkan pada tubuh bayi. Seluruh pakaiannya dilepas, kecuali mata dan alat kelamin harus ditutup dengan menggunakan kain kasa. Tujuannya untuk mencegah efek cahaya berlebihan dari lampu-lampu tersebut.
  • Pada saat dilakukan fototerapi, posisi tubuh bayi akan diubah-ubah; telentang lalu telungkup agar penyinaran berlangsung merata.
  • Rata-rata dalam jangka waktu dua hari si bayi sudah boleh dibawa pulang.
  • Efek samping bayi mengalami dehidrasi karena malas minum. Sementara, proses pemecahan bilirubin justru akan meningkatkan pengeluarkan cairan empedu ke organ usus. Gerakan peristaltik usus meningkat dan menyebabkan diare.
2. Terapi Transfusi
  • Jika setelah menjalani fototerapi tak ada perbaikan dan kadar bilirubin terus meningkat hingga mencapai 20 mg/dl atau lebih.
  • Kelebihan bilirubin dapat menimbulkan kerusakan sel saraf otak (kern ikterus). Menyebabkan beberapa gangguan perkembangan. Misalnya keterbelakangan mental, cerebral palsy, gangguan motorik dan bicara, serta gangguan penglihatan dan pendengaran.
  • Darah bayi yang sudah teracuni akan dibuang dan ditukar dengan darah lain.
  • Bila dengan sekali tukar darah, kadar bilirubin sudah menunjukkan angka yang menggembirakan, maka terapi transfusi bisa berhenti. Tapi bila masih tinggi maka perlu dilakukan proses tranfusi kembali.
  • Efek samping yang bisa muncul adalah masuknya kuman penyakit yang bersumber dari darah yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi.
3. Terapi Obat-obatan
  • Misalnya, obat phenobarbital atau luminal untuk meningkatkan pengikatan bilirubin di sel-sel hati sehingga bilirubin yang sifatnya indirect berubah menjadi direct.
  • Obat-obatan yang mengandung plasma atau albumin yang berguna untuk mengurangi timbunan bilirubin dan mengangkut bilirubin bebas ke organ hati.
  • Biasanya terapi ini dilakukan bersamaan dengan terapi lain, seperti fototerapi.
  • Jika sudah tampak perbaikan maka terapi obat-obatan ini dikurangi bahkan dihentikan.
  • Efek sampingnya adalah mengantuk. Akibatnya, bayi jadi banyak tidur dan kurang minum ASI sehingga dikhawatirkan terjadi kekurangan kadar gula dalam darah yang justru memicu peningkatan bilirubin.
4. Menyusui dengan ASI
  • Bilirubin juga dapat pecah jika bayi banyak mengeluarkan feses dan urin. Oleh karena itu bayi harus mendapatkan cukup ASI. Karena ASI memiliki zat-zat terbaik bagi bayi yang dapat memperlancar buang air besar dan kecilnya.
  • Pemberian ASI juga harus di bawah pengawasan dokter karena pada beberapa kasus, ASI justru meningkatkan kadar bilirubin bayi (breast milk jaundice). Di dalam ASI memang ada komponen yang dapat mempengaruhi kadar bilirubin.
5. Terapi Sinar Matahari
  • Merupakan terapi tambahan.
  • Caranya, bayi dijemur selama setengah jam dengan posisi yang berbeda-beda. Seperempat jam dalam keadaan telentang, misalnya, seperempat jam kemudian telungkup.
  • Lakukan antara jam 7.00 sampai 9.00. Inilah waktu dimana sinar surya efektif mengurangi kadar bilirubin.
  • Hindari posisi yang membuat bayi melihat langsung ke matahari karena dapat merusak matanya. Perhatikan pula situasi di sekeliling, keadaan udara harus bersih.

Sumber: balita-anda.com



Rabu, 20 Mei 2009

Hati-hati Penyakit Menular Balita


Saat daya tahan tubuh si kecil menurun, penyakit pun mudah menyerang. Termasuk penyakit menular pun tidak terelakan. Tapi untungnya kebanyakan penyakit menular tidak menetap dan kekebalan tubuhnya akan meningkat setiap si kecil sakit. Alangkah baiknya mencari informasi yang tepat untuk membantu si kecil menghadapi saat-saat kritis ketika ia menderita penyakit menular.

IMPETIGO

Gejala :

  • Bintil-bintil lepuh kecil di sekitar hidung dan mulut atau telinga, yang akan pecah dan mengeras membentuk bekas luka berwarna kuning kecoklatan.
  • Bisa menular bila lepuh masih mengeluarkan cairan dan berkerak, sampai dua hari setelah pengobatan dimulai.

Perawatan :

  • Antibiotik oral atau krim atibiotik yang diresepkan.

Komplikasi :

  • Efek samping jarang terjadi, tapi karena penyakit menular jadi harus segera ditangani.

SINDROM PIPI MERAH (PARVOVIRUS B19)

Gejala :

  • Demam dan gangguan pernapasan.
  • Ruam, seperti bekas tamparan, muncul dikedua pipinya. Setelah lewat 2-4 hari, ruam menyebar ke tubuh, lengan, dan kaki.
  • Masa penularan adalah selama beberapa hari sebelum ruam muncul.

Perawatan :

  • Berikan parasetamol khusus bayi (periksa usia yang dianjurkan pada kemasan) untuk menurunkan demam, atau obati rasa gatalnya.

Komplikasi :

  • Bisa bermasalah bila kronis, karena dapat memicu anemia akut.
  • Hindari kontak anak dengan wanita hamil karena dapat menyebabkan keguguran.

CAMPAK

Gejala :

  • Diawali dengan flu berat, batuk dan mata berair, kemudian muncul bercak putih di mulut (bintik Koplik). Si kecil akan terlihat tidak nyaman, demam tinggi dan sulit melihat cahaya terang.
  • Ruam muncul pada hari ke-3 atau ke-4. Bintik-bintik akan memerah dan semakin banyak, tapi tidak gatal.
  • Campak sangat menular dan biasanya berlangsung sekitar 1 minggu. Masa kritis penularan adalah sejak beberapa hari sebelum muncul ruam sampai lima hari setelah ruam lenyap.

Perawatan :

  • Berikan banyak minum (air hangat dapat meredakan batuk).
  • Berikan parasetamol khusus bayi (periksa usia yang dianjurkan pada kemasan) untuk menurunkan suhu tubuh.
  • Vaselin akan melindungi kulit di sekitar bibir. Basuh kerak pada pinggir mata, gelapkan kamar bila cahaya mengganggunya.

Komplikasi :

  • Infeksi telinga dan paru-paru, muntah dan diare dapat terjadi 2 hari setelah ruam muncul.Beresiko kecil menyebabkan pneumonia atau ensefailitis, gangguan pada paru-paru dan telinga.

GONDONGAN

Gejala :

  • Gondongan adalah kelenjar yang membengkak di bawah kedua telinga dan di bawah dagu.
  • Demam, sakit kepala, mulut kering, sulit mengunyah dan menelan.
  • Infeksi dimulai sejak beberapa hari seelum kelenjar membengkak sampai mengempis kembali.
  • Jarang terjadi bila sikecil sudah mendapatkan suntikan MMR pada usia sekitar 12-15 bulan.

Perawatan :

  • Kompres anak dengan air hangat atau berikan parasetamol untuk menurunkan demam.
  • Berikan banyak minum.

Komplikasi :

  • Dapat memicu penyakit meningitis atau ensefalitis (radang otak), tetapi ini jarang terjadi.

BATUK REJAN

Gejala :

  • Gejala awal mirip dengan flu tapi baru 2 minggu sesudahnya sikecil benar-benar mulai batuk.
  • Si anak tersedak atau muntah, dan berbunyi ketika menarik napas atau setelah batuk.
  • Batuk disebabkan infeksi bakteri menyumbat lubang udara dengan lender dan bisa berlangsung sekitar 4 minggu.
  • Bila batuk terus menerus dan berlangsung lama, kunjungi dokter.

Perawatan :

  • Beri makanan yang mudah ditelan dan banyak minum.
  • Bantu si kecil mengeluarkan dahak dengan membaringkan di atas pangkuan lalu tepuk-tepuk punggungnya.

Komplikasi :

  • Dalam kasus parah, anak mungkin harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan terapi oksigen dan pengobatan dehidrasi. Kadang mnyebabkan radang di paru-paru dan membuat anak rentan terkena infeksi paru-paru.
  • Infeksi sukender walaupun jarang terjadi dapat memicu pneumonia dan bronchitis.

CACAR AIR

Gejala :

  • Dimulai dengan kondisi tubuh yang tudak nyaman, muncul ruam dan terkadang suhu tubuh sedikit meningkat (di atas 370C).
  • Setelah 1 atau 2 hari, muncul bintik-bintik berwarna merah dan menjadi lepuhan berisi air. Kemudian menyebar dan mengering menjadi kerak yang nantinya mengelupas.

Perawatan:

  • Tidak harus membawa si kecil ke dokter, kecuali tidak yakin dengan penyakitnya atau si kecil sangat rewel.
  • Berikan banyak minum dan bila panas berikan parasetamol khusus bayi ( cek usia yang dianjurkan pada kemasan).
  • Mandi dengan air suam-suam kuku yang dibubuhi sedikit bikar-bonat soda dapat membantu meredakan gatal.
  • Oleskan lotion calamine pada bintik-bintik atau berikan antihistamin (dapat diperoleh di apotik).
  • Untuk sementara kenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan katun.

Komplikasi:

  • Walau pun jarang terjadi, dapat memicu penyakit ensefalitis (radang otak).
  • Pastikan ia tidak berdekatan dengan ibu hamil, terutama di Trisemester pertama. Wanita hamil yang terserang cacar air beresiko keguguran atau melahirkan bayi cacat. Apabila dekat dengan waktu melahirkan dapat beresiko bayinya lahir dengan cacar air.

RUBELA

Gejala :

  • Diawali dengan flu diikuti munculnya ruam berbintik-bintik dalam 1 atau 2 hari. Awalnya di wajah, kemudian menjalar ke tubuh.
  • Kelenjar di belakang leher membengkak.
  • Virus rubela mulai menyerang sejak sebelum ruam muncul sampai setidaknya 4 hari setelah ruam hilang.

Perawatan :

  • Berikan anak minuman dingin.
  • Berikan parasetamol khusus bayi jika sikecil demam.
  • Kenakan pakaian tipis.

Komplikasi :

  • Termasuk infeksi ringan, tetapi jauhkan dari wanita hamil di atas 4 bulan atau wanita yang berusaha hamil karena beresiko membuat bayi cacat.


ROSEOLA

Gejala :

  • Demam dengan suhu sekitar 39-400C selama sekitar 3 hari.
  • Muncul bintik-bintik merah di tubuh, kaki dan leher.
  • Serangan virus umumnya terjadi beberapa hari sebelum ruam muncul.

Perawatan :

  • Banyak istirahat.
  • Berikan parasetamol khusus bayi untuk menurunkan demam.

Komplikasi :

  • Bila suhu anak sangat tinggi, ia bisa mengalami kejang demam.


Sumber : Mother & Baby, Januari 2008.

Senin, 18 Mei 2009

Koq Kayyisa Cegukan Terus!!!


Perasaan hari ini Kay cegukan trus deh! Biasanya dia cegukan kalo diajakin ketawa-ketawa. Kasian kalo cegukan trus, cape kayanya... Sebenernya cegukan itu apa sih??

Bayi cegukan adalah hal biasa. Karenanya, tidak perlu khawatir jika bayi Anda mengalami cegukan. Cegukan merupakan hal yang sering dijumpai pada bayi. Cegukan atau hiccups merupakan kontraksi atau kedutan yang berulang-ulang dan tanpa bisa dikontrol dari diafragma, sekat pipih yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Kedutan ini menyebabkan pita suara di tenggorokan menutup tiba-tiba, sehingga udara yang hendak masuk ke paru-paru terhambat.

Menurut Richard Garcia, MD, dokter anak dan wakil kepala Department of Pediatrics and Adolescent Medicine di Cleveland Clinic Foundation, Ohio, AS, masih sangat sedikit bukti ilmiah mengenai penyebab bayi cegukan. Karena itu, obat untuk bayi cegukan juga belum ada.

Cegukan pada bayi umumnya berlangsung singkat (beberapa menit) dan hilang sendiri serta tidak berbahaya. Karenanya, jika tidak berlangsung lama sebaiknya didiamkan saja. Jika bayi cegukan lebih dari 5 menit dapat diusahakan pemberian minum air hangat.

Meski hal biasa, tapi bila terjadi terus menerus tentu membuat orang tua menjadi khawatir, Apalagi bagi orang tua yang baru pertama kali mempunyai anak. Mereka paling khawatir jika bayinya yang masih berumur 0-3 bulan cegukan, Padahal, cegukan pada bayi terutama setelah minum ASI atau susu botol sebenarnya hal yg biasa dan dialami hampir semua bayi.

Suara bayi cegukan yang berkali-kali,mungkin terasa mengganggu di telinga orang yg mendengarnya. Meski demikian, gejala tersebut tidak menimbulkan sakit sedikit pada bayi. Sangat jarang pula bayi cegukan menjadi tanda atau gejala dari suatu penyakit serius.

Sebenarnya Anda tidak perlu melakukan perawatan apapun untuk mengatasi cegukan bayi. Sebab, cegukan itu akan secara berangsur hilang sendiri. Namun bila Anda merasa terganggu, yang bisa dilakukan adalah memberi minum susu atau air kepada bayi. Setelah beberapa kali isapan, biasanya cegukan pada bayi Anda akan berhenti. Oh ya, jika Anda sudah memberi makan pada bayi Anda, maka Anda tidak perlu menghentikannya. Namun jangan juga memberinya makan secara berlebihan. Akan lebih baik jika Anda menyuapi bayi Anda dengan porsi yang lebih kecil, namun lebih sering,

Beberapa pengalaman lain menyebutkan cara untuk meredakan bayi cegukan, diantaranya :

Menepuk punggung bayi
Sandarkan tegak di bahu dan tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, seperti ketika Anda ingin menyendawakannya, Sebagian bayi lebih cenderung menelan banyak udara ketika mereka menyusu ASI atau minum susu formula. Terlalu banyak menelan udara ini akan meregangkan lambung, yang dapat memicu cegukan. Beberapa tepukan lembut bisa mendorong udara ke atas dan menghentikan cegukan.

Cek dot minum bayi
Bayi dapat menelan terlalu banyak udara dan cegukan jika lubang dotnya tidak tepat besarnya.
Pijat bagian belakang langit-langit mulut dengan kapas yang dibasahi air. Gerakkan kapas itu ke depan dan belakang selama 1 menit atau lebih.

Pada umumnya,bayi cegukan biasanya berhenti sendiri dalam 5-10 menit. Namun bila cegukan berlangsung selama berjam-jam, berminggu-minggu, segera konsultasikan ke dokter Anda!

Sumber : www.AnneAhira.com

Selasa, 05 Mei 2009

Arti Tangisan Bayi





Tadi pagi pas aku lagi masak makanan Kay, tiba-tiba Kay menangis merengek-rengek. Padahal sebelumnya dia lagi asyik main di sepeda kelincinya, aku coba bunyiin musik kesukaannya biar Kay tenang, tapi tetap aja nangis-nangis minta aku gendong. Mungkin Kay bosen, atau mungkin juga dia dah lapar.

Kemarin juga Kay nangis terus, kayanya karena biang keringat. Emang udah beberapa hari ini Kay kena biang keringat (keringat buntet), tiap badannya keringatan dia menangis, gatal kalinya....
Tapi aku punya resep obat tradisional dari ibuku, pake tepung kanji atau pake sari air parutan kentang yang dioleskan pada biang keringat. Ada resep baru untuk ngobatin biang keringat, katanya pake bedak salicyl dicampur boorwater terus dioleskan pada biang keringatnya. Alhamdulillah biang keringatnya mulai kering.

Menangis merupakan bentuk awal cara bayi berbicara. Pada mulanya, menangis menjadi satu-satunta jalan bagi bayi agar dapat berkomunikasi dengan orang disekelilingnya. Tujuannya untuk memberitahu ketika ia lapar, kesepian, lelah, basah, tidak nyaman, kepanasan, kedinginan, atau merasa kesal.

Sepertinya sulit bagi Anda, apalagi orang tua yang baru memiliki bayi untuk membedakan maksud tangisan-tangisan tersebut. Tidak perlu panik, Anda bisa mengatasinya dengan mudah bila Anda mengetahui penyebabnya. Gerakan tubuh yang menyertai tangis dapat membantu Anda lebih memahaminya. Makin keras dan makin lama tangis, maka makin kuat kebutuhannya.

Beberapa alasan yang menyebabkan bayi menangis:

Bayi usia 0 - 3 bulan

"Saya Lapar"
Tangis lapar biasanya berpola. Ia menangis, lalu stop untuk bernapas, menangis lagi, lalu stop untuk bernapas. Biasanya diselingi gerakan mengisap. Jika sangat lapar, tangisnya lebih keras dan terus-menerus.
Jika ia masih menangis saat disusui, coba lihat hidungnya. Ada kemungkinan bibir atasnya menutupi hidung dan ia sulit bernapas sehingga menangis.

"Saya bosan"
Tangis bosan biasanya pendek, diikuti keheningan, lalu tangis pendek lagi. Tangisnya akan berlanjut jika Anda tak segera mendekatinya dan mengajaknya bermain.

"Saya lelah"
Tangis lelah berupa rengekan. Ia mungkin akan menggosok-gosok wajahnya dan memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Sebuah usapan atau gerakan berirama cukup menenangkan ia dan bisa membuatnya tidur.

"Saya kesepian"
Beberapa bayi butuh perhatian lebih dibanding bayi lainnya dan mulai merasa kesepian ketika ia ditinggalkan sendiri untuk waktu lama. Tangis kesepian berupa rengekan setiap menit dan kadang diikuti air mata. Emongan yang lama membuatnya senang.

"Saya tak nyaman."
Biasanya suara tangis melengking dan jelas, napas agak tersendat, lalu napasnya menjadi cepat diikuti tangis lain. Mungkin lengannya terjepit, pantatnya kotor, tertusuk peniti, atau mungkin ia kedinginan/kepanasan.

"Saya kolik"
Bayi sering menangis karena kolik atau kejang/kram usus. Hingga kini belum diketahui penyebab kolik. Ada dugaan, sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga timbul gangguan pencernaan. Kolik dialami pada 3 bulan pertama kehidupan dan biasanya terjadi sore hari menjelang malam.
Tangis kolik sangat keras disertai jeritan dan episodik: suatu saat timbul, suatu saat hilang, tapi hanya satu atau dua menit, lalu menangis lagi. Biasanya diikuti gerakan tangan ke arah perut, badan mengencang, dan kadang disertai buang angin. Menggosok perutnya dengan minyak telon dapat membantu menenangkannya.

"Saya sakit"
Rasa sakit diungkapkan dengan tangis melengking, keras, diselingi rintihan serta rengekan. Tangis bayi yang perutnya mulas lebih melengking dan lebih ribut. Hubungi dokter anak Anda jika ia menunjukkan gejala-gejala sakit tertentu.

Bayi usia 4 - 12 bulan

Mulai usia 3-4 bulan Anda akan melihat perubahan nyata pada si kecil. Tangisnya mulai berkurang karena ia sekarang mulai tahu apa yang ada di sekelilingnya. Ia mau mendengarkan dan tertarik terhadap segala sesuatu di sekelilingnya.

"Saya lapar"
Rasa lapar masih nyata menyebabkan ia menangis. Ia mulai mengonsumsi makanan padat. Ia pun lebih aktif dibanding sebelumnya dan karenanya cepat lelah. Bayi yang aktif kebutuhan makannya lebih banyak. Makanan kecil dan minuman dapat memulihkan energinya.

"Saya tumbuh gigi"
Biasanya bayi mulai tumbuh gigi usia 6 bulan ke atas. Biasanya tangisnya muncul pada sore hari, kuat seperti tangis sakit karena ada rasa nyeri.

"Saya cemas"
Mulai usia 7 atau 8 bulan kebanyakan bayi menangis karena cemas, terutama saat ia "kehilangan" Anda. Baginya, Anda adalah dasar dari rasa amannya. Ia akan tenang "menjelajahi dunia" selama Anda berada dalam pandangannya. Jika Anda meninggalkannya atau ia tak melihat Anda, meski Anda ada di dekatnya, ia akan menangis.

"Saya ingin diperhatikan"
Lewat usia 6 bulan, ia mulai mempelajari, menangis ialah suatu alat untuk memperoleh perhatian. Bayi usia 7 atau 8 bulan cukup menyadari, dengan menangis Anda akan segera berlari mendekatinya. Lebih baik Anda tak buru-buru menggendongnya, tapi hiburlah atau ajak main.

"Saya sakit"
Rasa sakit yang ia alami lebih karena benturan-benturan pada fisiknya saat ia bergerak aktif. Meski tidak luka, tetap memungkinkan ia menangis. Mungkin lebih karena rasa kaget. Mengalihkan perhatiannya dapat menolong ia melupakan sakitnya dengan cepat.

"Saya sangat lelah"
Lelah berlebihan ditunjukkan oleh rengekan, lekas marah, dan akhirnya menangis. Menjelang akhir tahun pertamanya, ia mempunyai kehidupan yang penuh dengan pengalaman baru, yang membuatnya kehabisan energi sebelum ia kehilangan semangat. Ia butuh pertolongan Anda untuk membuatnya cukup rileks seperti tidur.

"Saya marah"
Mulai usia 9 bulan, dalam dirinya mulai berkembang konsep, "Saya ingin", dan kemarahan merupakan caranya untuk menunjukkan rasa frustrasinya ketika sesuatu tak diperoleh sesuai keinginannya. Seolah ia dibuat jengkel oleh batasan-batasan, beberapa di antaranya merupakan rintangan fisik seperti kursi tinggi dan kursi dorong, yang terasa menghalanginya saat ia ingin berkembang lebih leluasa.
Ia juga terhalang oleh kemampuan komunikasinya yang masih baru. Karena tak bisa mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata, ia akan menggenggam erat kepalan tangannya dan pipinya memerah, untuk menunjukkan pada Anda bahwa ia tak puas dengan situasi yang ada.

(Sumber : Kompas.com)
 

Followers

About Me

Saya adalah fulltime Mommy yang ingin berbagi cerita tentang tumbuh kembang putri tercinta Kayyisa Naura Firdaus.

Kayyisa Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino